Nakula dan Sadewa merupakan anak yang terlahir dari istri Pandu yaitu Madri karena bantuan Batara Aswin (Dewa Tabib). Nakula dan Sadewa adalah anak kembar dimana Nakula sebagai saudara yang lebih tua. Nakula memiliki wajah yang tampan dari Sadewa namun Sadewa lebih cerdas dari Nakula. Keduana merupakan anggota termuda dari Pandawa.
Nakula Sadewa dalam pewayangan Indonesia
Disebutkan bahwa Nakula dan Sadewa adalah titisan Dewa Aswin. Nakula memiliki nama asli Pinten, sedangkan Sadewa memiliki nama asli Tansen. Sedangkan nama lain untuk Nakula adalah Grantika, dan nama lain untuk Sadewa adalah Tantripala. Keahlian mereka adalah menggunakan senjata pedang, dan masing-masing memiliki pusakanya sendiri-sendiri. Nakula memiliki pusaka Cupu Tirtamanik, sementara Sadewa memiliki pusaka Maniktira.
Nakula dan Sadewa memiliki kedekatan dengan alam, dan mereka memilik kelebihannya masing-masing, yaitu Nakula yang mahir dalam merawat kuda sedangkan Sadewa lebih mahir merawat Sapi. Seperti juga para Pandawa lainnya, Nakula dan Sadewa dilatih oleh Resi Druna.
Dari keduanya, Nakula yang lebih aktif dan sering bercanda, ia sering mengawasi kenakalan yang dilakukan oleh kakaknya, Bima terhadap pada Kurawa. Selain itu Nakula juga sering menyombongkan ketampanannya.
Sadewa yang meski berusia lebih muda namun memiliki kebijaksanaan yang sangat tinggi. Bahkan kakaknya sendiri, Yudhistira menyebut kalau Sadewa lebih bijak dari guru para dewa “Wrehaspati”. Sadewa memiliki kemampuan meramal peristiwa yang akan terjadi namun ia akan dikutuk (Kepalanya akan belah dua) jika menceritakan hasil ramalannya tentang masa depan. Sadewa lah salah satu anggota Pandawa yang paling disayangi oleh Dewi Kunti.
Nakula Sadewa dan para saudaranya ketika melakukan perjalanan menuju gunung Himalaya, dalam perjalanan tersebut semua tokoh meningal dengan sempurna (maksa) dan masuk surga
Dikisahkan dalam perjalanan terakhir menuju puncak Himalaya, Sadewa menjadi anggota Pandawa yang pertama meninggal setelah Drupadi. Setelah itu Nakula pun meninggal dunia menyusul saudara kembarnya itu. Namun keduanya berhasil meninggal dalam keadaan sempurna dan diterima di surga.
Itulah beberapa cerita dan kisah kehidupan Pandawa yang terwujud dalam Mahabharata, sebuah perwujudan pertentangan antara kebaikan dengan keburukan, kebenaran dengan kebathilan, dan antara Pandawa dengan Kurawa. Pada kesempatan selanjutnya kita akan bercerita mengenai tokoh-tokoh paling berpengaruh dari para Kurawa.

Nakula Sadewa dalam pewayangan Indonesia
Disebutkan bahwa Nakula dan Sadewa adalah titisan Dewa Aswin. Nakula memiliki nama asli Pinten, sedangkan Sadewa memiliki nama asli Tansen. Sedangkan nama lain untuk Nakula adalah Grantika, dan nama lain untuk Sadewa adalah Tantripala. Keahlian mereka adalah menggunakan senjata pedang, dan masing-masing memiliki pusakanya sendiri-sendiri. Nakula memiliki pusaka Cupu Tirtamanik, sementara Sadewa memiliki pusaka Maniktira.
Nakula dan Sadewa memiliki kedekatan dengan alam, dan mereka memilik kelebihannya masing-masing, yaitu Nakula yang mahir dalam merawat kuda sedangkan Sadewa lebih mahir merawat Sapi. Seperti juga para Pandawa lainnya, Nakula dan Sadewa dilatih oleh Resi Druna.
Dari keduanya, Nakula yang lebih aktif dan sering bercanda, ia sering mengawasi kenakalan yang dilakukan oleh kakaknya, Bima terhadap pada Kurawa. Selain itu Nakula juga sering menyombongkan ketampanannya.
Sadewa yang meski berusia lebih muda namun memiliki kebijaksanaan yang sangat tinggi. Bahkan kakaknya sendiri, Yudhistira menyebut kalau Sadewa lebih bijak dari guru para dewa “Wrehaspati”. Sadewa memiliki kemampuan meramal peristiwa yang akan terjadi namun ia akan dikutuk (Kepalanya akan belah dua) jika menceritakan hasil ramalannya tentang masa depan. Sadewa lah salah satu anggota Pandawa yang paling disayangi oleh Dewi Kunti.

Nakula Sadewa dan para saudaranya ketika melakukan perjalanan menuju gunung Himalaya, dalam perjalanan tersebut semua tokoh meningal dengan sempurna (maksa) dan masuk surga
Dikisahkan dalam perjalanan terakhir menuju puncak Himalaya, Sadewa menjadi anggota Pandawa yang pertama meninggal setelah Drupadi. Setelah itu Nakula pun meninggal dunia menyusul saudara kembarnya itu. Namun keduanya berhasil meninggal dalam keadaan sempurna dan diterima di surga.
Itulah beberapa cerita dan kisah kehidupan Pandawa yang terwujud dalam Mahabharata, sebuah perwujudan pertentangan antara kebaikan dengan keburukan, kebenaran dengan kebathilan, dan antara Pandawa dengan Kurawa. Pada kesempatan selanjutnya kita akan bercerita mengenai tokoh-tokoh paling berpengaruh dari para Kurawa.