Sponsor

Selasa, 25 November 2014

Selasa, 14 Oktober 2014

Legenda Gunung Kelud

Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur meletus sekitar pukul 22.50 WIB kemarin. Ribuan warga Kediri dan sekitarnya pun diungsikan demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Gunung ini terakhir meletus pada tahun 2007 lalu.

Bagi warga Jawa Timur, khususnya Kediri, Gunung Kelud mempunyai legenda panjang. Menurut legendanya bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami, seperti Gunung Tangkuban Perahu di Bandung, Jawa Barat. Gunung Kelud terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.

Dihimpun dari berbagai sumber, kala itu, dikisahkan Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.

Untuk menolak lamaran tersebut, Dewi Kilisuci membuat sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.

Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.

Terpedaya oleh rayuan tersebut, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan. Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung.

(Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Dari legenda ini akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji.

Acara ini digelar setahun sekali pada tanggal 23 bulan surau oleh masyarakat Sugih Waras. Tapi khusus pelaksanaan tahun 2006 sengaja digebyarkan oleh Bupati Kediri untuk meningkatkan pamor wisata daerahnya. Pelaksanaan acara ritual ini juga menjadi wahana promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke Kediri. (Dari berbagai sumber).

Minggu, 28 September 2014

NAKULA DAN SADEWA

Nakula dan Sadewa merupakan anak yang terlahir dari istri Pandu yaitu Madri karena bantuan Batara Aswin (Dewa Tabib). Nakula dan Sadewa adalah anak kembar dimana Nakula sebagai saudara yang lebih tua. Nakula memiliki wajah yang tampan dari Sadewa namun Sadewa lebih cerdas dari Nakula. Keduana merupakan anggota termuda dari Pandawa.

Nakula Sadewa dalam pewayangan Indonesia

Disebutkan bahwa Nakula dan Sadewa adalah titisan Dewa Aswin. Nakula memiliki nama asli Pinten, sedangkan Sadewa memiliki nama asli Tansen. Sedangkan nama lain untuk Nakula adalah Grantika, dan nama lain untuk Sadewa adalah Tantripala. Keahlian mereka adalah menggunakan senjata pedang, dan masing-masing memiliki pusakanya sendiri-sendiri. Nakula memiliki pusaka Cupu Tirtamanik, sementara Sadewa memiliki pusaka Maniktira.

Nakula dan Sadewa memiliki kedekatan dengan alam, dan mereka memilik kelebihannya masing-masing, yaitu Nakula yang mahir dalam merawat kuda sedangkan Sadewa lebih mahir merawat Sapi. Seperti juga para Pandawa lainnya, Nakula dan Sadewa dilatih oleh Resi Druna.

Dari keduanya, Nakula yang lebih aktif dan sering bercanda, ia sering mengawasi kenakalan yang dilakukan oleh kakaknya, Bima terhadap pada Kurawa. Selain itu Nakula juga sering menyombongkan ketampanannya.

Sadewa yang meski berusia lebih muda namun memiliki kebijaksanaan yang sangat tinggi. Bahkan kakaknya sendiri, Yudhistira menyebut kalau Sadewa lebih bijak dari guru para dewa “Wrehaspati”. Sadewa memiliki kemampuan meramal peristiwa yang akan terjadi namun ia akan dikutuk (Kepalanya akan belah dua) jika menceritakan hasil ramalannya tentang masa depan. Sadewa lah salah satu anggota Pandawa yang paling disayangi oleh Dewi Kunti.

Nakula Sadewa dan para saudaranya ketika melakukan perjalanan menuju gunung Himalaya, dalam perjalanan tersebut semua tokoh meningal dengan sempurna (maksa) dan masuk surga

Dikisahkan dalam perjalanan terakhir menuju puncak Himalaya, Sadewa menjadi anggota Pandawa yang pertama meninggal setelah Drupadi. Setelah itu Nakula pun meninggal dunia menyusul saudara kembarnya itu. Namun keduanya berhasil meninggal dalam keadaan sempurna dan diterima di surga.

Itulah beberapa cerita dan kisah kehidupan Pandawa yang terwujud dalam Mahabharata, sebuah perwujudan pertentangan antara kebaikan dengan keburukan, kebenaran dengan kebathilan, dan antara Pandawa dengan Kurawa. Pada kesempatan selanjutnya kita akan bercerita mengenai tokoh-tokoh paling berpengaruh dari para Kurawa.

ARJUNA

Arjuna yang berarti “Jujur dalam wajah dan pikiran” merupakan titisan dari Batara Indra. Selain itu ia juga memiliki nama lain yaitu Kururestha, Parantapa, Wijaya, dan Sawyasachi. Keahliannya adalah memanah dengan senjata andalannya yaitu Panah Pasopati dan Gendiwa. Dalam kisah Mahabharata, ketampanan Arjuna membuatnya memiliki beberapa orang istri yaitu Drupadi, Subadra, Palupi, Manuhara, Supraba, Srikandi, Sulastri, Larasati, Jimambang, Ratri, Dresanala, Wilutama, Antakawulan, Juwitaningrat, Maheswara, Retno Kasimpar, Diyah Sarimaya, Gandawati, dan Citranggada.

Arjuna dalam pewayangan Indonesia

Arjuna adalah putera ketiga dari Pandawa dan merupakan anak terakhir dari Raja Pandu dan Dewi Kunti. Dari kelima orang Pandawa, Arjuna dikenal sebagai sosok yang sangat rupawan. Arjuna juga dikenal memiliki kedekatan dengan Kresna, dan Arjuna juga yang pernah melihat secara langsung perwujudan semesta dari Kresna. Selain itu ia juga merupakan satu-satunya tokoh Pandawa yang mendapat ajaran Bhagawadgita atau dikenal sebagai Nyanyian Dewata.

Arjuna memiliki keprinadian yang mulia, berjiwa ksatria, kuat iman dan gagah berani. Dia adalah seorang pertapa yang teguh. Ketika dia bertapa, tak akan ada yang bisa mengganggunya. Oleh karena hal itu, Kresna sangat menghargai keteguhan Arjuna sehingga Kresna memanggilnya “kawanku”. Satu kelebihan Arjuna yang tak tertandingi adalah hasrat menolongnya. Dia bahkan bersumpah bahwa akan membunuh siapapun yang berani melukai kakaknya, Yudhisthira.

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa ketika para Pandawa sedang berada di Kerajaan Panchala, Arjuna dan Bima mendengar sebuah sayembara yang berhadiah seorang putri raja, yaitu Drupadi. Sayembara tersebut adalah memanah ikan kayu dengan hanya melihat bayangannya saja di langit-langit balairung. Pada awalnya Karna berhasil menyelesaikan sayembara tersebut, namun Drupadi menolaknya. Dan ketika Arjuna berhasil menyelesaikan sayembara itu, Drupadi tidak dapat menolaknya karena terkagum-kagum dengan ketampanan Arjuna, sheingga bersedia diperistri oleh Arjuna.

Mereka kemudian kembali pulang ke Hastinapura dan bermaksud menceritakan hal tersebut pada ibu mereka. Pada saat itu Dewi Kunti sedang memasak ketika para pandawa mengatakan bahwa mereka membawa hadiah, karena tidak melihat apa yang dibawa oleh anak-anak mereka, Dewi Kunti pun menjawab bahwa hadiah tersebut harus dibagi sama rata dengan saudara mereka. Dan atas perintah sang ibu, kelima orang Pandawa itu pun memperistri Drupadi, dan membuat aturan yaitu barangsiapa yang mengganggu kemesraan salah seorag dari mereka ketika sedang bersama istrinya (Drupadi) dalam kamarnya, maka orang itu akan dihukum dengan masa pembuangan selama satu tahun.

Pada suatu hari ketika Yudhistira dan Drupadi sedang bermesraan di dalam kamarnya, tiba-tiba dikejutkan oleh kehadiran Arjuna yang mencari senjatanya di dalam kamar tersebut. Ternyata Arjuna melakukan hal tersebut dengan terpaksa, lantaran untuk membantu seorang pertapa yang melaporkan bahwa pertapaannya diganggu oleh raksasa. Akibatnya Arjuna harus dibuang selama satu tahun.

Selama dalam pembuangan, Arjuna berkeliling Bharatawarsha atau India Kunia, dan dari perjalanannya itu ia menikah dengan Dewi Palupi dari Istana Nagaloka yang berada di sekitar sungai Gangga. Ketika melewati Himalaya, Arjuna juga bertemu seorang wanita bernama Citranggada dari Manipura yang merpakan putri dari Raja Citrasena. Mereka pun akhirnya menikah dengan satu syarat yaitu jika kelak anaknya adalah seorang pria maka anaknya harus tinggal di Manipura untuk meneruskan tahta kerajaan, dan akhirnya Citranggada benar-benar melahirkan seorang putra yang diberinama Babruwahana, dan sesuai kesepakatan, anak mereka harus tinggal di Manipura.

Perjalanan Arjuna pun berlanjut dan kali ini telah sampailah ia di Dwaraka dimana ia merasa tertarik dengan seorang putri yang bernama Subadra, adik dari Kresna dan Baladewa. Arjuna menyamar sebagai seorang pertapa dan tinggal di kediaman Baladewa yang sebenarnya tidak disetujui oleh Kresna.

Suatu hari Arjuna benar-benar menyatakan sukanya pada Subadra, Subadra pun ingin menikah dengan Arjuna di Amarta, sehingga keduanya pun kabur dengan sebuah kereta kuda yang telah disiapkan oleh Kresna. Mendengar hal tersebut, Baladewa pun marah besar. Tetapi Kresna kemudian meyakinkannya bahwa itu adalah keinginan dari adiknya sendiri. Baladewa pun bersedia menerimanya dan menggelar acara pernikahan di Amarta bersama-sama kaum Yadawa. Setelah sempat tinggal selama beberapa bulan, mereka kemudian pulang, sedangkan Kresna tetap tinggal.

Sejak itulah Kresna dan Arjuna menjadi teman dekat. Dikisahkan pada suatu hari ketika mereka tengah berkemah di dekat sungai Yamuna, di tepi hutan Kandawa. Tiba-tiba Dewa Api Agni muncul dan berkata bahwa hutan Kandawa seharusnya sudah hangus, namun dilindungi oleh Dewa Indra, ayah Arjuna, dengan dalih untuk melindungi Taksaka (teman Dewa Indra) yang tinggal di dalam hutan tersebut. Akhirnya Arjuna dan Kresna bersedia membantu Agni dengan meminta sebuah senjata yang paling kuat agar mampu menghalau gangguan. Agni segera memanggil Baruna (Dewa Lautan) yang lantas memberikan sebuah Gendiwa dan tabung berisi anak panah yang tak akan pernah habis untuk Arjuna. Sedangkan Kresna menerima sebuah senjata pusaka yaitu Cakra Sudarsana. Keduanya pun berhasil membakar hutan Kandawa hingga habis tak bersisa.

Pada saat Yudhistira mengalami kekalahan dalam bermain dadu, para Pandawa akhirnya dibuang ke hutan selama 12 tahun. Masa pembuangan tersebut membuat Arjuna mengambil kesempatan untuk bertapa demi memperoleh kekuatan barunya. Ia bertapa di Gunung Indrakila, dan dalam pertapaannya itu Arjuna sempat digoda oleh tujuh bidadari, namun gagal. Para bidadari itu kemudian kembali ke Kahyangan dan menceritakan hal tersebut pada Dewa Indra.

Dewa Indra kemudian turun menemui Arjuna dalam perwujudan seorang pendeta. Dalam perbincangan antara mereka, Arjuna mengungkapkan kalau tujuan dirinya bertapa adalah ingin menambah kekuatan untuk menghadapi Kurawa. Mendengar hal itu, Dewa Indra memberikan sebuah senjata pusaka. Arjuna pun kembali meneruskan pertapaannya, dan kali ini ia diganggu oleh seekor babi raksasa kiriman Dewa Siwa. Arjuna yang merasa terganggu segera keluar dan memanah babi tersebut, dan pada saat bersamaan Dewa Siwa yang menyamar sebagai pemburu juga memanah babi itu, sehingga klaim-mengklaim siapa yang berhasil membunuh babi itu pun terjadi. Namun ketika Arjuna mencoba memanah Siwa, Dewa Siwa menampakkan wujud aslinya, seketika Arjuna menyesali perbuatannya dan meminta maaf, namun Siwa justru memberinya sebuah pusaka yaitu Busur Pasopati.

Arjuna memanah Babi [gambar courtesy wayang.wordpress]Diceritakan beberapa saat kemudian, Arjuna kemudian dijemput para penghuni Kahyangan untuk menemui Dewa Indra dan menghabiskan waktu beberapa tahun. Di sana ia kemudian bertemu dengan seorang bidadari cantik yang bernama Urwasi. Namun karena menolak ajakan nikah dari Urwasi, Arjuna kemudian dikutuk menjadi banci!. Hal tersebut justru dianggap menguntungkan bagi Arjuna, karena dengan begitu ia bisa menyamar sebagai guru tari di Kerajaan Wirata.

Dalam perang Bharatayuddha, Arjuna selalu dipandu oleh Kresna. Selama peperangan tersebut Arjuna berhasil mengalahkan beberapa ksatria-ksatria hebat dari Kurawa. Dan pada perang hari ke-10, ia harus berhadapan dengan kakeknya Bhisma yang menjadi panglima perang Kurawa. Arjuna sempat mengalami kegalauan karena ia tidak tega jika harus bertarung dengan kakeknya sendiri. Namun dengan saran dan bantuan dari Kresna dan juga Srikandi, Arjuna pun berhasil mengalahkan Bhisma.

Bisma Gugur

Pada hari ke-17, Arjuna memulai pertarungan sengit melawan Karna (kakak dari Pandawa), dalam pertarungan tersebut Arjuna hampir terkena panah dari Karna namun berhasil loloh setelah dibantu oleh Kresna. Arjuna berhasil memenangkan pertarungan dengan melesatkan panah Rudra tepat pada kepala Karna saat kereta Karna terjatuh.

Seteah perang usai, Arjuna kemudian mengunjungi Manipura untuk menemui anaknya Babruwahana yang sudah menjadi raja. Namun ia kemudian terbunuh di tangan anaknya sendiri. Diceritakan pula bahwa Arjuna kemudian dibangkitkan kembali oleh istrinya yang juga ibu dari Babruwahana. Seperti saudaranya yang lain, dalam perjalannya ke gunung Himalaya, Arjuna kehilangan semua kekuatan dan senjata-senjatanya. Akhirnya Arjuna meninggal secara sempurna dan masuk surga.

BHIMASENA ATAU BIMA

Tokoh Pandawa kali ini adalah Bheema atau Bima. Bima merupakan putra kedua dari Pandu dan Dewi Kunti. Dalam kisah disebutkan bahwa Bima merupakan titisan dari Batara Bayu atau dewa angin. Bima yang memiliki tubuh yang gagah dan berotot adalah orang yang paling kuat dari para Pandawa lainnya. Meski memiliki sifat yang kasar dan cepat marah, namun Bima memiliki hati yang sangat lembut. Bima dikenal sebagai salah seorang dari Pandawa yang paling ditakuti oleh musuh.

Bima dalam pewayangan Indonesia

Dalam bahasa sansekerta Bima berarti “mengerikan”, Bima juga memiliki nama lain yaitu Werkodara, Bayusuta, dan Bhimasena. Senjata Bima adalah kekuatan dan pusakanya yang berupa Gada Rujakpala. Dalam budaya Jawa, Bima dikenal memiliki pusaka Kuku Pancakenaka, Alugara, Bargawa dan Bargawasta.

Kekuatan Bima mulai menonjol ketika dirinya masih berusia anak-anak, ia menyimpan kekuatan yang sangat besar dibanding anak sebayanya. Sebagai anak kecil, Bima juga kerap jahil dan suka mengisengi sepupunya Kurawa. Salah satu orang yang sering menjadi korban kejahilannya adalah Duryudana, dan karena itu pula Duryudana menjadi sangat benci dengan Bima.

Kekuatan semakin bertambah ketika ia dan saudaranya yang lain (Pandawa dan Kurawa) sedang bermain di Sungai Gangga. Para Kurawa memberikan makanan dan minuman yang beracun pada Bima. Bima yang tidak mengetahui ulah para Kurawa segera memakan semua makanan tersebut sehingga pingsan. Oleh Kurawa, ia kemudian diikat dalam sebuah rakit dan dohanyutkan di Sungai Gangga.


Ditengah sungai muncul ular-ular yang segera mematuki tubuh Bima, dan ajaibnya bisa-bisa dari ular tersebut justru menjadi penangkal racun dari makanan yang telah ia makan tadi. Seketika Bima pun tersadar dan langsung membunuh ular-ular itu. Salah satu ular yang berhasil kabur melaporkan kejadian tersebut pada sang raja ular “Antaboga”.

Mendengar laporan tersebut, sang raja ular mengundang Bima dan memberinya dengan minuman yang jika diminum maka orang yang meminumnya akan memiliki kekuatan yang setara dengan sepuluh ekor gajah besar, dan Bima telah meminum hingga tujuh mangkuk!.

Dalam kisah lain disebutkan ketika Bima sampai di kerajaan raksasa Hidimbawana. Bima bertemu dengan seorang putri raksasa yang bernama Hidimbi atau Arimbi. Keduanya kemudian saling jatuh cinta. Namun kakak Arimbi yang bernama Hidimba marah besar mengetahui hal tersebut karena menganggap raksasa tidak pantas bercinta dengan seorang manusia. Hidimba pun mengajak Bima untuk bertarung.

Dalam pertarungan Bima berhasil membunuh Hidimba, dan menikahi Arimbi. Dari hasil percintaanya dengan Arimbi, Bima memiliki seorang putera yang diberi nama Gatotkaca. Nantinya, selain Gatotkaca Bima juga memiliki beberapa anak yaitu Antasena, Antareja, Sutasoma, dan Sarwaga.

Dalam perang besar Bharatayuddha, Bima adalah panglima perang dari Pandawa. Dalam perang tersebut Bima mati-matian bertarung satu lawan satu dengan Duryudana. Dalam pertarungan yang tidak seimbang tersebut karena Duryudana ternyata seorang sakti yang tidak bisa terluka, Bima terus menyerang Duryudana hingga kecapaian.

Pertarungan Bima melawan Duryudana
                      

Pertarungan Bima melawan Duryodana

Dalam kisah lain disebutkan bahwa kesaktian Duryudana didapatkan ketika dirinya masih bayi, ia dimandikan oleh ibunya dengan air suci, namun ketika sedang diguyur oleh air suci itu sebuah daun gugur dan menutupi paha Duryudana, sehingga bagian pahanya tidak terkena air suci. Krisna segera memanggil Arjuna untuk memberi tahu Bima tentang kelemahan Duryudana tersebut. Karena tidak memungkinkan untuk memberitahu Bima dengan kata-kata, Arjuna menunjuk pahanya yang langsung dimengerti oleh Bima dan segera menghantamkan senjatanya pada bagian paha Duryudana yang langsung ambruk seketika.

Kehidupan Bima berakhir dalam perjalannnya menuju gunung Himalaya, ia meninggal secara sempurna dan masuk surga sebagaimana saudaranya yang lain.

PUNTADEWA ATAU YUDHISTIRA

Dalam serial Mahabharata yang ditayangkan oleh Star Plus India dan ditayang ulang oleh ANTV Indonesia, tokoh Yudhistira diperankan oleh Rohit Bharadwaj. Yudhistira terlahir dengan nama aslinya Puntadewa yang berarti memiliki derajat keluhuran yang setara dengan para dewa. Sedangkan sebutan/julukan lain Puntadewa atau Yudhistira adalah Ajatasaru, Bharata, Dharmawangsa, Kurumukhya, Kurupati, Pandawa, Partha, Gunatalikrama, dan Samiaji.

Sosok Yudhistira dalam pewayangan

Puntadewa alias Yudhistira ini merupakan anak sulung dari Raja Pandu dan Dewi Kunti, namun bisa disebut juga merupakan anak kedua dari Kunti karena anak pertamanya yang bernama Karna diasuh oleh Adirata. Dalam kisah disebutkan bahwa Yudhistira merupakan titisan Dewa Yama/Dharma karena ulah Pandu yang salah sasaran sewaktu akan memanah seekor rusa sehingga menerima kutukan sebelum dia sempat bercinta dengan istrinya.

Pandu dikenal sebagai orang yang adil, jujur, sabar, relijius, percaya diri dan berani berspekulasi. Dalam perjalanan hidupnya Yudhistira hampir tidak memiliki musuh, karena memiliki sifat yang sangat bijaksana dan tidak pernah berdusta. Hal ini pula yang akhirnya dimanfaatkan oleh Sangkuni ketika merayunya untuk berjudi dadu, yang menyebabkan kekalahan besar di pihak Pandawa dan merubah kisah Mahabharata menjadi sebuah cerita yang menegangkan dan penuh konflik.

Keahlian Yudhistira adalah menggunakan tombak, sebagaimana diajarkan oleh Resi Druna (Dorna), dan dalam budaya Jawa, Yudhistira dikenal memiliki beberapa pusaka yaitu Jamus Kalimasada, Tunggulnaga, dan Robyong Mustikawarih.

Salah satu kebiasaan buruk dari Yudhistira adalah senang bermain dadu. Hal tersebut benar-benar telah dimanfaatkan dengan baik oleh Sangkuni dan Duryudana yang melalui kelicikan dan lidah tajamnya berhasil mempengaruhi Yudhistira untuk bermain dadu dengannya dan mempertaruhkan hartanya yang dimulai dari uang emas hingga kerajaan dan para saudaranya. Bahkan Sangkuni pun berhasil mempengaruhi Yudhistira untuk mempertaruhkan Drupadi!.

Drupadi dipermalukan oleh Duryudana setelah Yudhistira kalah bermain dadu

Karena kekalahannya dalam bermain dadu, Yudhistira harus kehilangan Drupadi. Duryudana yang tidak menyia-nyiakan kesempatan itu segera mengambil tindakan untuk mempermalukan Drupadi yaitu dengan menelanjanginya di hadapan para tetua, raja, dan penduduk Hastinapura. Mendengar jeritan dan ratapan Drupadi, ibu para Kurawa yaitu Dewi Gandari segera masuk dan menyuruh Duryudana untuk menghentikan permainan dan mengembalikan semua yang telah dirampasnya.

Namun beberapa hari kemudian, Duryudana kembali mengajak Yudhistira untuk bermain dadu, dan hasilnya Yudhistira mengalami kekalahan yang membuat dirinya dan saudaranya yang lain dibuang ke dalam hutan selama 12 tahun.

Para Pandawa yang sedang menjalani masa pembuangan di hutan, dikejutkan oleh ajakan Duryudana yang berniat mengadakan pesta di hutan tersebut. Niatan Duryudana tersebut tentu saja untuk tujuan menghina para Pandawa. Namun yang terjadi mereka malah berselisih dengan kaum Gandharwa pimpinan Citrasena. Akibatnya Duryudana ditangkap oleh Citrasena.

Yudhistira yang mendegar kabar tersebut segera menyuruh Bima dan Arjuna untuk menolong Duryudana. Pada awalnya mereka menolak, terlebih Bima yang memang memiliki dendam kesumat terhadap Duryudana. Namun, setelah Yudhistra berniat bertarung sendirian, akhirnya dengan terpaksa Bima dan Arjuna berangkat dan menolong Duryudana. Duryudana yang tadinya berniat mempermalukan para Pandawa akhirnya malah menjadi malu sendiri.

Peran Yudhistira dalam peperangan Pandawa melawan Kurawa di Bharatayudha sangat besar. Yudhistira memilik strategi yang cukup ampuh saat menghadapi Durna. Dia menggunakan keahliannya memainkan tombak pada waktu bertarung melawan Salya, dan rasa adilnya ketika harus menghadapi Duryudana. Setelah berakhirnya perang Bharatayudha, Yudhistira dinobatkan menjadi Maharaja dunia dengan menjadi raja dari Hastinapura dan Amarta.

Yudhistira dalam perjalanan terakhirnya menuju gunung Himalaya

Daam perjalanannya menuju puncak Himalaya bersama para Pandawa dan Drupadi Bharatawarsha, Yudhistira meninggal dan ia menjadi orang terakhir yang meninggal dalam perjalanan menuju Himalaya dan masuk ke surga. Lagi-lagi di surga ia harus menerima ujian dan berhasil melewatinya.


Sumber : http://simomot.com/

Senin, 22 September 2014

Cara mudah mendapatkan uang dari Ziddu.com

Banyak cara agar kita mendapatkan dollar dari internet bisa dengan cara mendaftar ke PPC luar negeri ataupun dalam negeri indonesia itu sendiri atau bisa juga menjadi publisher misalnya publisher google adsense dan lain sebagainya. Ada yang membayar mahal publishernya seperti adsense ataupun ada juga yang membayar murah tetapi disini saya akan menjelaskan bagaimana kita mendapatkan dollar dari ziddu.com.

Sebenarnya pada tahun 2009 ziddu.com pernah membayar membernya, tetapi pada tahun 2011 ziddu.com menutup pembayaran tersebut sampai dengan sekarang tahun 2014 barulah ziddu.com membuka kembali earningnya tersebut.

Untuk mendapatkan dollar dari ziddu.com pertama anda harus mendaftar di ziddu.com.
Daftar Ziddu
Kemudian upload file anda.
Setelah selesai prosser upload akan keluar link download file tersebut.
Jika anda mempunyai website atau blog buatlah artikel atau posting dan menempatkan link download di website atau blog anda agar pengunjung mendownloadnya.
Jika 1x file anda di download oleh pengunjung anda mendapat $0.001000.
Untuk mendapatkan pendapatan lebih silahkan download software ziddu pay.
Biarkan aplikasi ziddu pay terbuka di komputer anda. Ziddu pay akan menampilkankan iklan-iklan, dan anda akan di bayar oleh ziddu.com. Lihat pembayaran ziddu.com di bawah ini :



From Ziddu Pay adalah pembayaran dari ziddu melalui iklan yang tampil di aplikasi ziddu pay.
From Downloads adalah pembayaran yang diberikan dari hasil link download anda.
Yang terakhir adalah total dari hasil keduanya.
Untuk withdrawls atau hasil pembayaran dapat ditransfer ke akun Bitcoin atau akun Paypal anda.



Tunggu sampai total earnings anda mencapai angka $2 dan otomatis uang anda akan ditransfer ke akun bitcoin atau paypal anda.Bagaimana gampangkan? silahkan gabung di ziddu.com anda akan mendapatkan dollar. Semoga bermanfaat terimakasih.

KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al- Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ke tujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah."

Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang aku kehendaki." Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap empat, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggaan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu."

Firman Allah bagi bermaksud, "Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku."

Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu."

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum."

Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah."

Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram."

"Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan- perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka." (Hal ini ada disebutkan dalam surah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : "Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan."

5 WASIAT DARI ALLAH S.W.T. KEPADA RASULULLAH S.A.W

Dari Nabi S.A.W., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit, Allah S.W.T telah memberikan lima wasiat, antaranya :
  1. Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak menjadikan dunia ini untuk engkau.
  2. Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku. 
  3. Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga. 
  4. Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa di tangan mereka. 
  5. Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S.W.T.

Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :
  1. Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.
  2. Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya. 
  3. Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan ibadahnya. 
  4. Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya. 
  5. Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya. 
  6. Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat kelurusan agamanya. 
  7. Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah daripadanya."

Cinta Sejati Seorang Ibu Kepada Anaknya

Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr :

"Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang di ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh diriku."

Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dan dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.
 
Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentera Islam.


Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, "Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturunan kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahawasanya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."
 
Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, "Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
 
Seterusnya Khansa berkata, "Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah kamu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal."

Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia sebaik saja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah .

Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas- ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair,

"Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi."

Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair,

"Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur musuh-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah."

Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair,

"Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal membawa kegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."

Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang- abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair,

"Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana 'Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahaya, dan musnah mangsa oleh senjataku."

Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lainnya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri.

Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahawa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan,

"Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengharapkan dari Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"

Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperangan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan 'Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid."

Cara Membuat Artikel Terkait Vertikal Keren dan Ringan Di Blogger

osting berikut saya akan membawa tutorial tentang cara membuat Widget Artikel Terkait dengan style vertikal serta dilengkapi dengan thumbnail/gambar dan ringkasan artikel. Manfaat dengan menambahkan Artikel Terkait di blog Anda sangat banyak, selain sebagai interlink antara artikel di blog juga sebagai menu navigasi artikel yang akan menampilkan posting yang terkait sehingga memudahkan pengunjung dalam menjalajahi blog Anda. Selain itu juga Artikel Terkait dapat meningkatkan lalu lintas di blog Anda dan mengurangi tingkat bouncing di blog sehingga hal ini akan menjadi nilai plus buat blog Anda.


Artikel Terkait :
Cara Membuat Relate di BLogger Dengan Style CSS
Cara Instsll nRelate atau Related Post di Blogger

Langkah-langkah Membuat Widget Artikel Terkait :
Login ke BLogger- masuk ke Dashboard Blog Anda
Klik Template - dan PIlih Edit HTML
Cari tag dibawah, tekan Ctrl+F

</head>

Setealah Anda menemukan tag diatas, salin script dibawah ini tepat diatas/sebelumnya


<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<style>
#related_posts{}
#related_posts h4{ border-top:1px solid #333; border-bottom:1px solid #333; color:#333; font-size:14px; letter-spacing:0; line-height:20px; margin:0 0 5px; padding:5px 10px; background:#03C}
#relpost_img_sum{/* height:320px; overflow:auto; */margin:0; padding:0px; line-height:16px}
#relpost_img_sum:hover{background:none}
#relpost_img_sum ul{list-style-type:none; margin:0; padding:0}
#relpost_img_sum li{border:1px solid #ccc; background:#fff; margin:0 0 5px; padding:5px; height:65px; list-style:none}
#relpost_img_sum .news-title{display:block; font-weight:bold !important}
#relpost_img_sum .news-text{display:block; text-align:justify; font-weight:normal; text-transform:none; color:#333}
#relpost_img_sum img{float:left; margin-right:5px; padding:4px; border:solid 1px #ccc; width:50px; height:50px; background:#fff}
</style>
<script type='text/javascript'>//<![CDATA[
var relnum = 0;
var relmaxposts = 5;
var numchars = 150;
var morelink = "selengkapnya";

eval(function(p,a,c,k,e,r){e=function(c){return(c<a?'':e(parseInt(c/a)))+((c=c%a)>35?String.fromCharCode(c+29):c.toString(36))};if(!''.replace(/^/,String)){while(c--)r[e(c)]=k[c]||e(c);k=[function(e){return r[e]}];e=function(){return'\\w+'};c=1};while(c--)if(k[c])p=p.replace(new RegExp('\\b'+e(c)+'\\b','g'),k[c]);return p}('2 4=f g();2 5=f g();2 9=f g();2 b=f g();s K(L,M){2 7=L.19("<");l(2 i=0;i<7.3;i++){8(7[i].N(">")!=-1){7[i]=7[i].O(7[i].N(">")+1,7[i].3)}}7=7.1a("");7=7.O(0,M-1);y 7}s 1b(z){l(2 i=0;i<z.P.6.3;i++){2 6=z.P.6[i];4[n]=6.A.$t;u="";8("Q"B 6){u=6.Q.$t}C 8("R"B 6){u=6.R.$t}9[n]=K(u,1c);8("S$T"B 6){D=6.S$T.1d}C{D="1e://1f.1g.1h/1i/1j/1k/1l/d/1m.1n"}b[n]=D;l(2 k=0;k<6.E.3;k++){8(6.E[k].U==\'1o\'){5[n]=6.E[k].v;F}}n++}}s V(a,e){l(2 j=0;j<a.3;j++)8(a[j]==e)y 1p;y 1q}s 1r(){2 m=f g(0);2 o=f g(0);2 p=f g(0);2 q=f g(0);l(2 i=0;i<5.3;i++){8(!V(m,5[i])){m.3+=1;m[m.3-1]=5[i];o.3+=1;o[o.3-1]=4[i];p.3+=1;p[p.3-1]=9[i];q.3+=1;q[q.3-1]=b[i]}}4=o;5=m;9=p;b=q;l(2 i=0;i<4.3;i++){2 c=w.W((4.3-1)*w.X());2 Y=4[i];2 Z=5[i];2 10=9[i];2 11=b[i];4[i]=4[c];5[i]=5[c];9[i]=9[c];b[i]=b[c];4[c]=Y;5[c]=Z;9[c]=10;b[c]=11}2 x=0;2 r=w.W((4.3-1)*w.X());2 12=r;2 h;2 13=14.1s;1t(x<15){8(5[r]!=13){h="<16 G=\'H-A 1u\'>";h+="<a v=\'"+5[r]+"\' U=\'1v\' I=\'J\' A=\'"+4[r]+"\'><1w 1x=\'"+b[r]+"\' /></a>";h+="<a v=\'"+5[r]+"\' I=\'J\'>"+4[r]+"</a>";h+="<17 G=\'H-18\'>"+9[r]+" ... <a v=\'"+5[r]+"\' I=\'J\'>"+1y+"</a><17 G=\'H-18\'>";h+="</16>";14.1z(h);x++;8(x==15){F}}8(r<4.3-1){r++}C{r=0}8(r==12){F}}}',62,98,'||var|length|reljudul|relurls|entry|cuplik|if|relcuplikan||relgambar|informasi|||new|Array|relhasil||||for|tmp|relnum|tmp2|tmp3|tmp4||function||postcontent|href|Math|rangkumanPosts|return|json|title|in|else|postimg|link|break|class|news|target|_top|saringtags|suchas|panjang|indexOf|substring|feed|content|summary|media|thumbnail|rel|contains|floor|random|tempJudul|tempUrls|tempCuplikan|tempGambar|rini|dirURL|document|relmaxposts|li|span|text|split|join|relpostimgthum|numchars|url|http|lh3|ggpht|com|_xcD4JK_dIjU|SnamIh0KTCI|AAAAAAAADMA|hLjqmEbdtkw|noimagethumb|gif|alternate|true|false|relatpost|URL|while|clearfix|nofollow|img|src|morelink|write'.split('|'),0,{}))
//]]></script>
</b:if>

Selanjutnya cari tag dibawah ini, gunakan Crtl+F untuk memudahkan pecarian :
<data:post.body/>
Kemudian salin script dibawah ini tepat dibawahnya, dalam pencarian Anda akan menemukan beberapa script yang sama gunakan script yang keduaatau ketiga.

<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'>
<div id='related_posts' style='margin-top:35px;'>
<h4 style='color:#ffffff; text-shadow:none; border-radius:5px; border:2px solid #ddd; background:#6fa8dc;'>Artikel Terkait</h4>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<script expr:src='&quot;/feeds/posts/default/-/&quot; + data:label.name + &quot;?alt=json-in-script&amp;callback=relpostimgthum&amp;max-results=50&quot;' type='text/javascript'/>
</b:loop>
<ul id='relpost_img_sum'>
<script type='text/javascript'>relatpost();</script>
</ul>
</div>
</b:if>

Langkah terakhir klik Simpan Template - Selesai !
 Tambahan :
var relmaxposts = 5, jumlah artikel terkait yang ditambilkan
var numchars = 150, jumlah dari ringkasan artikel
Untuk mengubah style dari widget seperti ukuran huruf, warna, dll. Edit pada script yang ada didalam tag <style> ... </style>

Semoga berhasil